Sarah Saputri Diseret ke Pengadilan Musik Gara-gara Pengikut Hati

Jum'at, 27 September 2019 - 23:41 WIB
Sarah Saputri Diseret ke Pengadilan Musik Gara-gara Pengikut Hati
Sarah Saputri saat diseret ke Djarum Coklat Dot Com (DCDC) Pengadilan Musik di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon Nomot 8A, Kota Bandung, Jumat (27/9/2019) malam. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Penyanyi solo asal Kota Bandung, Sarah Saputri diseret ke Djarum Coklat Dot Com (DCDC) Pengadilan Musik karena album perdananya, Pengikut Hati.

Sarah Saputri Diseret ke Pengadilan Musik Gara-gara Pengikut Hati


Sarah diadili di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon, Nomor 8A, Kota Bandung, Jumat (27/9/2019) malam.

Penyanyi berparas cantik ini, diadili di Pengadilan Musik episode ke-36 yang dipimpin hakim Man Jasad. Hadir sebagai pembela, Yoga PHB. Sementara jaksa penuntut Budi Dalton dan Pidi Baiq.

Sidang kali ini cukup menarik, lantaran guyonan yang dibawakan cukup segar dan orisinil. Tak kalah menarik, Edi Brokoli sebagai panitera, membocorkan kisah masa lalu sang hakim yang memiliki masa kelam dengan Sarah, "Cinta bertepuk sebelah tangan," celoteh Edi.

Pada sesi sidang, dua jaksa mencecar Sarah dengan berbagai pertanyaan dan gurauan. Jaksa penuntut Budi Dalton melontarkan pertanyaan tentang mengapa Sarah memilih berkarier di dunia musik dibanding bergelut di bidang lain.

"Sarah sudah dari kecil memang tertarik musik. Setelah itu baru suka harmonika. Kalau harmonika sebenarnya baru enam tahun ini," kata Sarah.

Dulu sebelum terjun ke dunia musik, Sarah sempat diarahkan orang tua jadi atlet tenis. Tapi setelah tragedi kecelakaan, Sarah tidak bisa melanjutkan olahraga tersebut.

Setelah itu, ketertarikannya kepada dunia musik memanggilnya menerbitkan berbagai karya. Di bawah bendera indie label SS Music, Sarah menelurkan album perdana sebagai solois bertajuk Pengikut Hati.

Di album ini terdapat sembilan buah lagu, yaitu Di Doaku, Dia & Dirinya, Hanya Lupa, HE, Kepastian, Like Sugar Blue, Pengikut Hati, Sang Pemimpi, dan Siap (Lagi).

Single Di Doaku, Pengikut Hati, dan Siap (Lagi), sudah dirilis terlebih dulu sebagai langkah awal dari rangkaian promosi untuk debut album perdananya itu.

Menurut Sarah, album Pengikut Hati menjadi karya bersifat personal untuk Sarah, karena seluruh materinya merupakan representasi dari pengalaman hidupnya. Lewat media musik, dia merasa bisa berekspresi sejujur-jujurnya untuk menceritakan peristiwa berkesan bagi Sarah.

Untuk itulah dominasi pop jadi pilihan untuk ditonjolkan di Pengikut Hati, berbeda dengan citra Sarah yang biasanya tampil “garang” bersama isian nada blues di panggung-panggung sebelumnya.

Dia mengaku, proses realisasi album ini melibatkan perasaan mendalam. Meski begitu, isian harmonika dari Sarah tentu tak hilang di tiap materi dalam Pengikut Hati.

Misalnya, delapan lagu dari album Pengikut Hati ini digubah sendiri oleh Sarah. Kecuali untuk lagu Siap (Lagi), dia melibatkan rekan sesama musisi asal Bandung, Tantan Nugraha (Garputala). Sarah juga mengajak serta Irul Nuno dan Mumuh MD Music dalam proses olah suara.

"Proses pengerjaan album ini sekitar 1,5 bulan, memang cepat banget. Tapi Sarah bisa mempertanggungjawabkannya. Saya tidak peduli soal penjualan, tapi ini realisasi mimpi Sarah selama ini. Untuk video klip Siap (Lagi) misalnya, dikerjakan satu hari di Jatigede," ujar dia.

Tak hanya itu, Sarah juga menggandeng beberapa musisi untuk aransemen dan pengisian instrumen, seperti Dida Heart dan Rizqi Alif, Dede Kumala, Harry Budiman, Iday Adhya, Indra Octiana, dan lainnya.

"Hati adalah cerminan diri. Hati itu penting, itu juga yang melatarbelakangi album ini mengambil tema Pengikut Hati. Karena album ini mengungkap semua rasa yang ada di hati," beber dia.

Diketahui, Sarah Saputri adalah wanita kelahiran Bandung 28 September 1990. Namanya dikenal pertama kali lewat nama Sarah N’ Soul, duo yang didirikan bersama Nissan Fortz sekitar 2011.

Kemampuan Sarah dalam bermain harmonika dan karakter vokal khas berpadu apik dengan kemahiran Nissan Fortz dalam bermain gitar.

Sarah Saputri kemudian memutuskan untuk menjalankan proyek di 2010. Dia kemudian menggarap beberapa single atas kerja sama dengan MD Music, di antaranya Aku dan Kamu Satu, Kamulah Mimpiku Cintaku, dan Harapku didaulat sebagai original soundtrack dari film Ayat-Ayat Cinta 2.

Pengikut Hati dirilis pada Jumat 27 September 2019. Khusus untuk format deluxe limited edition, Sarah hanya akan merilis sebanyak 27 buah dan akan tersedia di hari perilisan.

Seluruh hasil penjualan akan didonasikan untuk para wanita penyandang kanker dan anak yatim piatu.

Marketing Brand Communication/DCDC Agus Danny Hartono mengatakan, DCDC Pengadilan Musik episode ke 36 ini memilih Sarah karena melihat komitmen dan militansinya dalam berkarya. Sehingga sangat baik untuk diangkat.

"Potensi penyanyi solo ini sangat besar. Dia sempat mendapat nominasi AMI. Kemampuannya pada vokal dan harmonika itu menjadi pembeda. Karena kemampuan itu sangat jarang di Indonesia," kata Agus.

Dia mengemukakan, walaupun acara ini dikemas santai dan penuh canda, namun pesan yang ingin disampaikan tentang album Pengikut Hati tersampaikan.

Dia berharap, pengadilan ini bisa menjadi ajang bagi musisi untuk mempromosikan karyanya. Persidangan ini dibuka untuk umum dan dapat disaksikan secara langsung dengan cara melakukan booking invitation di DCDC Passport atau disaksikan dalam format live streaming.

Kunjungi situs Djarum Coklat Dot Com (DCDC) untuk dapat mengakses DCDC Passport atau menyaksikan Pengadilan Musik via live streaming.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9163 seconds (0.1#10.140)