Persib vs Arema FC Tak Boleh Main di Si Jalak Harupat, Umuh Prihatin

Kamis, 26 September 2019 - 22:38 WIB
Persib vs Arema FC Tak Boleh Main di Si Jalak Harupat, Umuh Prihatin
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Manajer Persib Umuh Muchtar sangat prihatin dengan keputusan Polda Jabar yang melarang pertandingan antara Persib Bandung melawan Arema FC digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabuaten Bandung pada Sabtu 28 September 2019.

Meski prihatin, namun Umuh memahami situasi sehingga manajemen Persib tak memaksakan kehendak. "Hari ini kami prihatin. Kami sudah mengajukan izin sejak lama. Kemarin masih ada harapan. Sampai kemarin sore saya bertemu dengan kapolres (Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan), ngobrol panjang lebar. Kapolres juga mengharapkan Persib bisa main di sini," kata Umuh, Kamis (26/9/2019).

Umuh menuturkan kronologi upayanya mendapatkan izin pertandingan Persib melawan Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat. "Lewat telepon tidak enak, kan ada aturan. Akhirnya saya disarankan untuk bertemu dengan kapolda. Jam 8.30 WIB, saya sudah di Polda. Jam 11, pa Kapolda belum kembali ke kantor, dia lagi di DPRD Provinsi Jabar," ujar dia.

Akhirnya dari asisten Kapolda, Kepala Biro Operational (Karo Ops), tutur Umuh, soal laga Persib versus Arema FC sudah dirundingkan. Ternyata, pertandingan tetap tidak bisa digelar di Si Jalak Harupat pada Sabtu 28 September 2019. (BACA JUGA: Polda Tak Izinkan Laga Persib vs Arema FC di Si Jalak Harupat )

Polda Jabar beralasan pertandingan ini akan dihadiri puluhan ribu orang. Akhirnya tidak ada kesiapan karena situasi seperti ini. Padahal Umuh sudah menyatakan siap tanda tangan di atas materai untuk bertanggung jawab agar pertandingan Persib melawan Arema FC tetap bisa digelar di Stadion Si Jalak Harupat. Meskipun pertandingan itu tanpa kehadiran penonton.

"Saya menghormati Kapolda. Dia (Kapolda) juga sayang sama Persib. Tidak perlu saling menyalahkan karena memang situasi seperti ini. Mulai dari Jakarta, sampai Bandung tidak kondusif karena masalah nasional," tutur Umuh.

Yang menjadi persoalan, ungkap Umuh, Persib Bandung bisa dianggap kalah walk out (WO). Namun kekhawatiran itu akhirnya terjawab setelah Umuh menghubungi Ketua PSSI Iwan Budianto.

"Kalau kita sampai di-WO, siapa yang tanggung jawab. Saya berjuang. Kalau sampai di WO ini sejarah, Persib Bandung tidak diizinkan main sampai di WO. Akhirnya kami ngobrol sama kapolda, saya telepon Iwan Budianto, Ketua PSSI. Akhirnya jadwal diundur, ditunda, tidak ada WO," ungkap Umuh.

Sebab, tandas Umuh, situasinya bukan karena Persib tidak siap menggelar pertandingan. Bahkan, tanpa penonton pun Persib siap dan pasti bobotoh juga menerima daripada tidak main, terus terkena sanksi.

"Alhamdulilah kami sudah bicara dengan Iwan Budianto, dan dengan kapolda juga. Jadi tidak ada sanksi apa-apa, jadinya diundur. Karena situasi ini saya mengerti. Kalau dipaksakan tanpa bobotoh pun yang dikhawatirkan tetep nonton di luar, takutnya ada yang memanfaatkan," tandas Umuh.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.8201 seconds (0.1#10.140)