Menristekdikti Dorong Cimahi Techno Park dari Lokal Jadi Global

Selasa, 24 September 2019 - 17:22 WIB
Menristekdikti Dorong Cimahi Techno Park dari Lokal Jadi Global
Menristekdikti M Nasir menandatangani prasasti persemian Cimahi Techno Park, Selasa (24/9/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan Cimahi Techno Park di Baros, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (24/9/2019).

Peresmian ini dihadiri pula oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana, perwakilan Gubernur Jabar, dan para pelaku startup.

"Cimahi menjadi kota dari total 100 kota di Indonesia yang berhasil membangun dan mengembangkan techno park. Selamat dan semoga terus berinovasi dengan karya-karya yang dihasilkannya," kata Mohamad Nasir seusai peresmian Cimahi Techno Park kepada wartawan.

Menurut Nasir, dari 100 techno park di Indonesia yang bisa tumbuh dewasa dan berkembang hanya sekitar 12-15. Untuk itu setiap pemerintah kota harus pandai melihat pasar dan terus berinovasi agar keberadaan techno park tidak kemudian mati suri.

Cimahi Techno Park juga harus terus berinovasi, bukan hanya dalam animasi tapi juga harus merambah ke bidang lain, seperti pangan, kesehatan, manufacture, dan lain-lain.

Penciptaan ide dan inovasi, ujar Nasir, tidak harus selalu mengacu ke luar negeri, tapi bisa dikembangkan dari lokal konten. Dia mencontohkan bagaimana film animasi sejarah Pertempuran Surabaya (Battle of Surabaya) bisa bersaing di industri film luar negeri.

Itu mencirikan, meskipun lokal konten tapi ketika diolah dengan baik dengan memadukan kreativitas tinggi maka bisa diterima oleh pasar internasional.

"Makanya saya mendorong agar keberadaan Cimahi Techno Park harus bisa membangun masyarakat dari lokal menjadi global sehingga ekonomi masyarakar juga jadi terangkat. Ingat bahwa negara pemenang bukanlah karena jumlah penduduk atau SDA besar, tapi negara yang punya teknologi dan inovasi," ujar Menristekdikti.

Nasir menuturkan, membangun techno park tidak mudah karena membutuhkan SDM dan biaya yang tidak sedikit. Hal itu juga harus didukung oleh ekosistem yang baik atau dikenal dengan istilah triple helix.

"Pertama keberadaan investor dan inovator dari akademisi, research, perekayasa, dan lain-lain. Kedua industri atau pebisnis, dan ketiga adalah pemerintah yang memediasi antara inovator dengan industri," tutur Nasir.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengungkapkan, dari 100 techno park di Indonesia, Cimahi Tehcno Park diresmikan langsung Menristekdikti dan itu menjadi sebuah kebanggaan.

Techno park ini, kata Ngatiyana, memberikan kesempatan kepada anak muda untuk berkreasi, menjadi sarana inkubasi guna melakukan akselerasi inovasi yang bukan hanya lokal tapi bisa global.

Potensi itu bisa dilakukan mengingat di Cimahi ada 21 tenan produk digital kreatif dan 6.000 pelaku UMKM di berbagai bidang.

"Techno park ini jadi kawah candradimuka dan sebagai inkubasi pengembangan industri kreatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Kami juga tadi ditantang oleh Menristekdikti supaya membuat inovasi film animasi Bandung Lautan Api, semoga bisa segera diwujudkan," kata Ngatiyana.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4612 seconds (0.1#10.140)