Unjuk Rasa di Gedung Sate Berujung Ricuh, Pendemo-Polisi Terluka

Senin, 23 September 2019 - 20:18 WIB
Unjuk Rasa di Gedung Sate Berujung Ricuh, Pendemo-Polisi Terluka
Seorang polisi terluka terkena lemparan batu pengunjuk rasa. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Unjuk rasa yang digelar ratusan mahasiswa dan masyarakat dari beberapa organisasi di depan DPRD Jabar dan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/9/2019), berujung ricuh.

Kericuhan terjadi lantaran oknum pengunjuk rasa melempari aparat kepolisian yang bertugas mengamankan aksi tersebut sejak siang hingga pukul 18.00 WIB itu.

Semula aparat tak menghiraukan aksi provokatif massa tersebut. Namun, massa pengunjuk rasa semakin brutal. Mereka tak hanya melempari aparat dengan botol kemasan air mineral tapi juga batu.

Meski begitu, aparat kepolisian tetap berusaha sabar menghadapi mereka. Petugas memberikan beberapa kali peringatan agar massa tidak anarkistis dan membubarkan diri. Namun langkah persuasif kepolisian tak diindahkan.

Lantaran pengunjuk rasa tak juga membubarkan diri, bahwa bertindak anarkistis, polisi akhirnya menggunakan water cannon untuk membubarkan mereka. Sebelum water cannon menyemprotkan air, polisi berikan peringatan dengan menembakan gas air mata ke udara.

Massa berlarian ke arah Gedung Sate dan Jalan Trunojoyo. Polisi kemudian melakukan barikade di dua arah untuk membubarkan massa.

Akibat kericuhan itu, petugas kepolisian terluka akibat terkena lemparan batu. Sejumlah pengunjuk rasa pun terluka. Belum diketahui berapa jumlah luka dalam kejadian ini.

Hingga kini, polisi masih melakukan penjagaan di kawasan DPRD Provinsi Jabar. Massa aksi terlihat telah membubarkan diri.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1087 seconds (0.1#10.140)