Disparbud Gelar WJFest 2019 untuk Wujudkan Visi Jabar Juara

Senin, 23 September 2019 - 19:48 WIB
Disparbud Gelar WJFest 2019 untuk Wujudkan Visi Jabar Juara
Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Untuk mewujudkan visi Jawa Barat Juara yang diusung Gubernur Jabar Ridwan Kamil, khususnya di sektor pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar bakal menggelar West Java Festival 2019 (WJFest 2019). Ajang ini pun diharapkan meningkatkan promosi di sektor pariwisata di Jawa Barat.

Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan, WJFest 2019 bakal digelar pada 18-20 Oktober 2019 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Fokus utama ajang ini adalah mengangkat ragam budaya sekaligus melakukan pendekatan strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, termasuk wisatawan milenial.

"Dalam era revolusi industri 4.0 dan perkembangan segmentasi pasar pariwisata jawa barat yang lebih diminati oleh kaum milenial sebesar 49 persen," ujar Dedi di Bandung, Senin (23/9/2019).

Mengusung tema "Honour Cultural Diversity", ajang WJFest 2019 akan menyajikan beberapa konten, di antaranya, karnaval budaya yang dijadwalkan berlangsung pada 18 Oktober dan karnaval budaya yang melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jabar.

Setelah itu, pada 19 Oktober, karnaval serupa digelar dengan mengangkat kebudayaan dari 34 provinsi di Indonesia dan 27 kabupaten/kota di Jabar.

"Tema ini dipilih sebagai bentuk tindak lanjut dari Bhineka Tunggal Ika sekaligus sebagai perwujudan budaya Jawa Barat yang someah hade ka semah (ramah)," ujarnya.

Selain karnaval, acara tersebut dimeriahkan oleh festival kuliner, bussines meeting perjalanan wisata, exposition dan exebition, serta week end market GENPI.

Secara mikro, kata Dedi, festival ini akan memberi dampak ekonomi dengan kapitalisasi sebesar Rp5 miliar dengan asumsi dikunjungi oleh 2.500 pengunjung.

Oleh karena itu, ada perputaran makro ekonomi selama tiga hari minimal sebesar Rp50 miliar di sekitar kawasan Gedung Sate yang akan masuk ke dalam Kelompok PHRI dan ASITA serta industri pariwisata lainnya.

"Pada festival, semua sistem transaksi sebesar 80 persen akan mempergunakan cashless atau transaksi elektronik. Kami bekerja sama dengan bank bjb-Digi," sebut Dedi.

WJFest-2019 pun dijadwalkan sebagai penanda launching branding pariwisata Jabar, yakni "Smiling West Java" dan aplikasi fintech untuk memfasilitasi para wisatawan melalui Smiling App yang di dalamnya terdapat sistem informasi pariwisata terpadu.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan dukungannya terhadap kegiatan yang dinilai bisa mengangkat kebudayaan Jabar itu. Selain sebagai upaya pelestarian seni dan budaya lokal, ajang ini pun bisa menjadi salah satu opsi pariwisata.

Pria yang akrab disapa Emil ini pun telah berkomitmen menjadikan pariwisata sebagai lokomotif perekonomian Jabar karena sektor ini dapat merangkul semua kalangan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.

"Setahun sekali kami dukung karena kontennya sangat cocok dengan visi misi Jawa Barat, yaitu konten-konten budaya lokal dihidupkan lagi, dilestarikan, dipopulerkan, untuk mengimbangi budaya-budaya yang terlalu ngepop, yang terlalu luar negeri, yang hadir dalam keseharian warga Jawa Barat, khususnya anak-anak milenial," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6290 seconds (0.1#10.140)