Akademisi ITB: Komunitas Kuat, Ekonomi Kreatif Bertahan
A
A
A
MAJALENGKA - Keterlibatan komunitas untuk terus mendongkrak ekonomi kreatif dinilai memiliki dampak cukup besar. Jika komunitas kuat, gerakan-gerakan kreatif tidak akan pudar meskipun pemerintahan berganti.
Pendapat ini disampaikan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dina Dellyana saat menjadi pembicara dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Kabupaten Majalengka di di Majalengka, Senin (23/9/2019).
Kota Bandung, kata Dina, merupakan salah satu contoh yang menunjukan kondisi tersebut. "Pemerintahan kan bisa ganti. Kalau pengalaman kami di Bandung, yang bisa membuat (ekonomi kreatif) bertahan itu adalah komunitasnya. Jadi emang komunitasnya yang harus diperkuat," kata Dina.
Dia mengemukakan, komunitas juga bisa memangkas proses, dibandingkan pemerintah. Lewat jejaring luas, komunitas dipastikan bisa lebih mudah mengundang pelaku kreatif saat menghelat sebuah event.
Kondisi tersebut, ujar dia, tidak bisa dilakukan oleh pemerintah yang senantiasa harus melalui surat menyurat, yang tentu akan memakan waktu lama.
Di sisi lain, pemerintah sudah seharusnya membuat aturan yang bisa menjadi payung hukum bagi para komunitas untuk meningkatkan daya kreativitasnya.
"Ketika pemerimtahan ganti, sudah ada kekuatan," jelas perempuan yang juga pentolan band bergenre electronic, Homogenic (HMGNC) ini.
Pendapat ini disampaikan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dina Dellyana saat menjadi pembicara dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Kabupaten Majalengka di di Majalengka, Senin (23/9/2019).
Kota Bandung, kata Dina, merupakan salah satu contoh yang menunjukan kondisi tersebut. "Pemerintahan kan bisa ganti. Kalau pengalaman kami di Bandung, yang bisa membuat (ekonomi kreatif) bertahan itu adalah komunitasnya. Jadi emang komunitasnya yang harus diperkuat," kata Dina.
Dia mengemukakan, komunitas juga bisa memangkas proses, dibandingkan pemerintah. Lewat jejaring luas, komunitas dipastikan bisa lebih mudah mengundang pelaku kreatif saat menghelat sebuah event.
Kondisi tersebut, ujar dia, tidak bisa dilakukan oleh pemerintah yang senantiasa harus melalui surat menyurat, yang tentu akan memakan waktu lama.
Di sisi lain, pemerintah sudah seharusnya membuat aturan yang bisa menjadi payung hukum bagi para komunitas untuk meningkatkan daya kreativitasnya.
"Ketika pemerimtahan ganti, sudah ada kekuatan," jelas perempuan yang juga pentolan band bergenre electronic, Homogenic (HMGNC) ini.
(awd)