Jabar Peringkat Kelima Wilayah Rawan Peredaran Narkoba

Minggu, 02 September 2018 - 13:29 WIB
Jabar Peringkat Kelima Wilayah Rawan Peredaran Narkoba
Kepala BNNP Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif saat memusnah sabu-sabu ke mesin incenerator. Foto/SINDONews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Perairan laut selatan Jabar dan pantai utara (Pantura) dinilai sebagai pintu masuk narkotika dari luar negeri untuk diedarkan Jabar.

Selain itu, Jabar memiliki pintu masuk udara, bandara internasional. Penduduk Jabar yang cukup besar juga menjadi market menggiurkan bagi para pengedar barang haram itu.

"Karena potensi itulah, Jabar berada di peringkat kelima daerah rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba, setelah Medan, Jakarta, Kaltim, dan Batam. Itu diindikasi dari tingkat peredaran dan penyalahgunaan," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif.

Selain Kota Bandung, ujar Sufyan, wilayah pinggiran juga cukup rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Untuk mengantisipasi dan memerangi narkoba, BNN mengajak pemerintah dan aparat dari tingkat polsek hingga kelurahan turut andil. Keberadaan babinsa dan bhabinkamtibmas di desa-desa, dapat mencegah dan menekan peredaran serta penyalahgunaan narkoba.

"Desa atau kelurahan itu ujung tombak. Kalau desa sudah kuat, di situ ada babinsa, bhabinkamtibmas, kepala desa, puskesmas untuk menyembuhkan, tentu secara serentak, massif, ini sangat strategis dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba," ujar dia.

Di Kota Bandung, peredaran dan penyalahgunaan narkoba juga cukup memprihatinkan. Belum lama ini, Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung, musnahkan barang bukti hasil pengungkapan periode sejak awal tahun, terhitung bulan Januari hingga dengan Agustus 2018. Dari pengungkapan tersebut, barang bukti yang di musnahkan bernilai 30 miliar.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2858 seconds (0.1#10.140)