Jelang Pilkades Serentak 112 Desa di KBB, Polres Cimahi Terjunkan Intelijen

Senin, 23 September 2019 - 16:13 WIB
Jelang Pilkades Serentak 112 Desa di KBB, Polres Cimahi Terjunkan Intelijen
Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (pilkades) serentak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang akan digelar pada Minggu 24 November 2019, tinggal dua bulan lagi. Aparat kepolisian dari Polres Cimahi telah disiapkan untuk mengamankan pesta demokrasi di tingkat paling bawah itu dengan menerjunkan intelijen ke sejumlah desa.

"Kami sudah memetakan potensi kerawanan gangguan kamtibmas selama pilkades di KBB. Pada tahapan pengamanan pra-pilkades ini, kami mengedepankan fungsi intelijen dengan melakukan pendekatan ke tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat di sejumlah desa," kata Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, Senin (23/9/2019).

Dia mengatakan, sejauh ini belum terdeteksi akan adanya gangguan kamtibmas pada pilkades serentak di KBB. Namun begitu pihaknya tidak mau menganggap enteng dan tetap meminta jajarannya meningkatkan kewaspadaan. Ini dikarenakan pelaksanaan pilkada, pileg, maupun pilkades sama-sama memiliki potensi karakteristik dan kerawanan masing-masing.

Disinggung mengenai desa-desa yang dianggap rawan konflik, Rusdy menyebutkan semua punya potensi. Mengingat pilkades biasanya memiliki kedekatan emosional yang cukup kuat, dikarenakan antara massa pendukung dan kandidat umumnya saling kenal secara personal. Oleh karenanya, upaya cipta kondisi dilakukan melalui peran bhabinkamtibmas, kapolsek, hingga jajaran perwira di tingkat polres dalam melakukan upaya intelijen dan preventif.

"Jadi pengamanan yang dilakukan itu dari mulai pra, pengamanan inti pada hari H, dan pasca. Untuk pra ini fungsi intelijen dikedepankan seperti dari intel dan binmas," sebutnya.

Pihaknya juga bersinergi dengan jajaran TNI dari Kodim 0609/Kabupaten Bandung, unsur babinsa, dan Pemda KBB dalam melakukan pemetaan wilayah rawan. Dari 112 desa yang melaksanakan pemilihan semua mendapatkan atensi yang sama, tidak dibeda-bedakan. "Semua sama, tidak ada prioritas. Yang jelas semua anggota turun ke masyarakat dan sampai kini belum ada gangguan kamtibmas yang menonjol," ucapnya sambil meminta masyarakat juga pro aktif melapor ke petugas jika melihat ada potensi gangguan kamtibmas di wilayahnya.

Seperti diketahui, dibandingkan pelaksanaan pilkades serentak sebelumnya di KBB, pelaksanaan tahun ini adalah yang terbanyak. Total anggaran yang disiapkan untuk menyelenggarakan pesta demokrasi di tingkat desa itu mencapai Rp15 miliar. Dari 112 desa yang akan melaksanakan pilkades serentak, sebenarnya ada dua desa yang jabatan kepala desanya habis masa baktinya pertengahan 2020. Namun karena ada kesepakatan, pelaksanaannya disatukan dengan 110 desa yang memang sudah habis masa baktinya di tahun 2019.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6585 seconds (0.1#10.140)