Generasi Muda NU Harus Melek Media agar Terhindar Hoaks

Senin, 23 September 2019 - 14:10 WIB
Generasi Muda NU Harus Melek Media agar Terhindar Hoaks
Pelajar dan Generasi Muda NU KBB seusai mengikuti kursus jurnalistik dan sosialisasi urgensi administrasi kependudukan yang menghadirkan narasumber dari pengamat media dan komunikasi politik di Padalarang, KBB. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Pelajar dan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diajak melek literasi media dan komunikasi politik yang efektif. Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi informasi serta media sosial (medsos) yang terus bergerak cepat, dan iklim politik yang saat ini sudah begitu familiar dengan generasi muda.

"Generasi muda kini begitu familiar dengan media sosial dan dunia politik. Kalau tidak memahami secara utuh dan dimanfaatkan dengan baik maka akan rentan digunakan pihak-pihak tertentu yang memberikan pengaruh buruk bahkan bisa memecah belah bangsa," ujar pengamat media dan komunikasi politik Frank Satria Mulya di sela Kursus Jurnalistik bagi Pelajar dan Pemuda NU KBB di Padalarang, Senin (23/9/2019).

Frank menilai, generasi muda NU saat ini dituntut harus memahami bahkan menguasai perkembangan multimedia dan komunikasi politik. Banyaknya muncul berita-berita hoaks dapat difilter ketika generasi muda memahami apa itu informasi berita. Hal itu juga sebagai benteng yang mampu berperan melawan hoaks serta perang asimetris dengan memperkuat sendi kebangsaan dan nasionalisme.

Menurutnya, ajaran ahlussunnah wal jamaah (aswaja) sebagai sebuah kekuatan NU dengan semangat cinta tanah air adalah energi besar yang akan menjadi penopang kemajemukan bangsa. Karenanya hal itu harus menjadi spirit dalam penguasaan keterampilan berkomunikasi dalam multi media dewasa ini yang begitu cepat tersaji melalui informasi daring dan medsos.

"Semangat ini harus bermanfaat dan menjadi ruh dalam pergerakkan melawan hoaks, melawan radikalisasi yang biasanya sasaran empuknya adalah pelajar dan anak muda," tegas alumni Pascasarjana Komunikasi Politik Unisba ini.

Melalui kursus jurnalistik ini, dirinya meminta, pelajar dan generasi muda NU di KBB minimal bisa belajar menulis berita, belajar membuat press release dan mengenal bahaya informasi palsu yang sangat berdampak pada sisi psikologis masyarakat. Informasi yang kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan akan membuat masyarakat percaya dan juga berperan dalam membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Budaya menulis dan membaca harus dibina sejak dini, karena itu menjadi penghubung menuju peradaban baru yang kini berkembang dengan sangat cepat. Hanya patut diingat, jangan sampai menyebarkan berita hoax yang dapat memecah belah bangsa," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8120 seconds (0.1#10.140)