Penggawa ASAD Thoriq Akan Digembleng di Madrid dan Lisbon

Minggu, 02 September 2018 - 10:37 WIB
Penggawa ASAD Thoriq Akan Digembleng di Madrid dan Lisbon
Para punggawa ASAD Jaya Perkasa kompak dan terus berlatih agar menjadi pesepak bola berkualitas. Akademi Real Madrid, Castilla dan Akademi Sporting Lisbon dipilih untuk menggembleng mereka. Foto: ISTIMEWA
A A A
PURWAKARTA - Thoriq Tifana Maulida (15), pesepak bola jebolan ASAD 313 Jaya Perkasa, akan digembleng di Akademi Real Madrid, Castilla, Spanyol.

Rencananya pemain yang mengisi skuad Timnas Pelajar U-16 itu akan bertolak ke negeri matador akhir bulan ini.

Selain ke Real Madrid, lima pemain Timnas U-16 lainnya juga akan dikirim ke Akademi Sporting Lisbon, Portugal. Mereka adalah M Fajar Faturahman, Yadi Mulyadi, Hamsa Medari Lestaluhu. Tak ketinggalan dua nama lain yaitu Ahludz Dzikri dan M Tolauhu.

Seluruh pemain nanti akan berlatih di akademi yang berhasil menelurkan pesepak bola dunia sekelas Cristiano Ronaldo dan Luis Figo itu.

"Hari ini ASAD genap berusia lima tahun. Thoriq memberikan kado terindah untuk seluruh jajaran akademi. Anak-anak mampu berprestasi meskipun berasal dari desa,” kata pembina ASAD Jaya Perkasa Dedi Mulyadi, Minggu (2/9/2018).

ASAD Jaya Perkasa memang dikenal rutin mengirimkan pemain ke skuad tim nasional dalam berbagai tingkatan.

Menurut Dedi, seluruh prestasi yang ditorehkan ASAD Jaya Perkasa merupakan buah dari pembinaan kultural. Pola pembinaan tersebut tidak hanya berisi pengetahuan taktital dan strategis. Seluruh anak didik Akademi ASAD diajarkan tentang karakter dan mentalitas tim juara.

“Thoriq itu posisinya center back. Saya berharap setelah dia pulang dari Real Madrid bisa menjadi Sergio Ramos-nya Indonesia. Kalau kita lihat cara ASAD bermain, khas Spanyol dan Portugal. Serangan dimulai dari lini belakang, kiper terlibat saat membangun serangan,” ujar dia.

Sementara itu, Manajer ASAD Jaya Perkasa Habib Alwi Hasan Syu’aib menuturkan, ASAD merupakan singkatan dari Asli Sepakbola Anak Desa. Alwi menginginkan, pola rekrutmen ini terus dipertahankan. Menurut dia, anak desa sangat patut diberikan kesempatan untuk berprestasi.

“Peluangnya sama, anak desa atau pun kota diberikan kesempatan sama. Output-nya selama ini bisa kita rasakan. Anak didik ASAD yang berprestasi berasal dari desa. Artinya, mereka mampu menaklukkan tantangan yang diberikan,” tandas Habib Alwi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2194 seconds (0.1#10.140)