Maruf Amin Ingin Tajug Gede Cilodong Jadi Pusat Peradaban
Agung Bakti Sarasa
PURWAKARTA - Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin menginginkan Tajug Gede Cilodong di Kabupaten Purwakarta menjadi pusat peradaban dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
Keinginan tersebut disampaikan Ma'ruf Amin seusai dirinya melaksanakan salat Jumat di Tajug Gede Cilodong, Jumat 20 September 2019 kemarin. Oleh karenanya, Ma'ruf meminta pengurus DKM Tajug Gede Cilodong membuat beragam inovasi program demi lahirnya SDM berkualitas.
"Ya supaya masyarakat, khususnya di Purwakarta bisa menjadi manusia yang kreatif, religius, dinamis, berjiwa gotong royong, serta santun," tutur Ma'ruf dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (21/9/2019).
Baca Juga:
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga mengapresiasi arsitektur dan bangunan yang kini menjadi ikon baru Kabupaten Purwakarta tersebut. Menurut dia, selain memiliki arsitektur yang indah, Tajug Gede Cilodong juga memiliki lahan yang luas, sehingga tepat digunakan untuk mengakomodasi berbagai kegiatan masyarakat.
Lebih lanjut Ma'ruf mengatakan, membangun bangsa ini tidaklah mudah. Apalagi, saat ini, banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini, termasuk permasalahan yang bisa menjurus pada hilangnya identitas bangsa.
Oleh karena itu, Ma'ruf mengajak seluruh elemen masyarakat berkomitmen untuk menjaga bangsa dan negara ini. Saat ini, kata Ma'ruf, kelemahan masyarakat Indonesia yakni sering menyalahkan pihak lain.
"Saya berpesan supaya pengurus DKM Tajug Gede Cilodong bisa menjadikan masjid ini sebagai pusat peradaban, pusat pembangunan SDM, agar generasi penerus nanti tidak menjadi manusia yang lemah dan kehilangan identitasnya," katanya.
Sementara itu, Ketua DKM Tajug Gede Cilodong, Dedi Mulyadi mengatakan, selain menjadi tempat ibadah, Tajug Gede Cilodong ke depan bakal menjadi fasilitas multifungsi, termasuk pusat peradaban. Terlebih, akan ada sembilan konten yang dibangun di kawasan Tajug Gede Cilodong.
"Sembilan konten ini, seperti Museum Islam Nusantara, perpustakaan digital, Museum Nyi Pohaci yang bercerita tentang padi, museum bola, museum wayang yang terinspirasi dari Giri Harja, serta Museum Kasih Sayang yang terinspirasi dari Habibie-Ainun," katanya.
(abs)
Berita Terkait
- Kado Terindah Akhir 2019, Purwakarta Dianugerahi Kabupaten Peduli HAM
- Volume Ekspor Digenjot 50.000 Ton, Pohon Manggis Tua Tak Boleh Ditebang
- Kunjungan Wisatawan ke Air Mancur Sri Baduga Belum Capai Target
- Tembok Penahan Tebing di Wanayasa Runtuh, Jalan Provinsi Nyaris Putus
- Pemkab Purwakarta Ajak TNI/Polri Tangani Pencemaran Sungai
- Kejari Purwakarta Buru 80 Rekanan untuk Tagih TGR Rp2,5 Miliar
- Ini Penjelasan Sekda Purwakarta soal Penolakan Biaya Tiket Nata ke Tunisia
- Partai Gelora Purwakarta Konsolidasi untuk Hadapi Pemilu 2024
- Dedi Mulyadi Ajak Warga Bersih-bersih Sungai Cilamaya di Hari Sumpah Pemuda
- Distribusi Gas 3 Kg Amburadul, Pemkab Diminta Redefinisi Warga Miskin
BACA JUGA
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang