UMKM Diajak Pasarkan Produk Melalui Online

Sabtu, 21 September 2019 - 15:05 WIB
UMKM Diajak Pasarkan Produk Melalui Online
Para narasumber seusai menyampaikan materi dalam seminar literasi keuangan bertema Wirausaha Tangguh Cerdas Digital yang mengajak pelaku UMKM di Kota Bandung melek digital dengan memanfaatkan pola pemasaran online. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Produk UMKM dari para pelaku usaha di Kota Bandung sudah dikenal dan diakui berbagai kalangan karena karya-karyanya yang inovatif, kreatif, dan berkualitas. UMKM juga dipandang sebagai salah satu pilar ekonomi yang cukup kuat dalam menghadapi krisis, sehingga eksistensinya semakin mendapat dukungan dari pemerintah, perbankan, maupun lembaga pembiayaan lainnya.

Deputy Business Unit Head Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) Regional Jawa Barat Tasrif HM Saleh mengatakan, UMKM di Kota Bandung jumlahnya ribuan. Di era teknologi informasi yang begitu berkembang pesat, mereka harus mulai diperkenalkan ke era digital, seperti dalam hal marketing. Untuk itu pihaknya mengundang ratusan pelaku UMKM untuk mengikuti seminar literasi keuangan bertema 'Wirausaha Tangguh Cerdas Digital'.

"UMKM telah menjelma menjadi pilar ekonomi yang cukup penting. Di era digitalisasi mereka harus mengikuti perkembangan zaman, dan melalui seminar ini dapat belajar, tidak hanya menggunakan cara marketing konvensional tetapi juga pemasaran secara online," ujarnya dalam rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (21/9/2019).

Karena itu, kata dia, pada seminar ini dihadirkan beberapa narasumber yang dinilai tepat untuk membagi ilmu digitalisasi marketing online. Salah satu pembicaranya adalah CEO PT Inovindokerja Novi Setia Nurviat. Melalui seminar ini diharapkan dapat memberi sumbangsih ide, gagasan, dan pemikiran, untuk membantu pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di Kota Bandung dalam memajukan UMKM.

"Kami (WOM) sangat peduli, berharap bisa membantu pertumbuhan UMKM Kota Bandung dan ekonomi nasional. Makanya WOM Finance memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk mendapatkan pencairan dana pinjaman dengan cara yang tidak sulit. Nilainya menyesuaikan kebutuhan UMKM dan kesepakatan dari calon debitur, mulai dari Rp5 juta hingga Rp500 juta," sebut Tasrif yang juga jadi pembicara dalam seminar ini.

Sementara Direktur WOM Finance Zacharia Susantadiredja menambahkan, dari beberapa program literasi keuangan yang sudah dijalankan, kegiatan literasi keuangan yang berbasis komunitas masyarakat (community based) terlihat efektif. Program berbasis komunitas merupakan komitmen WOM Finance yang tidak hanya mendidik masyarakat mengenai sektor keuangan, tetapi juga bisa membawa sektor keuangan lebih dekat dengan masyarakat.

"Semuanya berawal dari kesamaan paham, kepentingan, pandangan, dan tujuan. Secara konsisten kami berupaya untuk terus mengedukasi masyarakat agar memiliki pengetahuan literasi keuangan yang lebih baik," tuturnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0248 seconds (0.1#10.140)