Setahun Pimpin Kota Bandung, Oded-Yana Sukses Letakkan Fondasi Pembangunan

Jum'at, 20 September 2019 - 16:38 WIB
Setahun Pimpin Kota Bandung, Oded-Yana Sukses Letakkan Fondasi Pembangunan
Pasangan Oded M Danial dan Yana Mulyana saat dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Kamis (20/9/2018). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Satu tahun sudah kepemimpinan Kota Bandung dipegang Oded M Danial sebagai Wali Kota dan Yana Mulyana sebagai Wakil Wali Kota. Sejak dilantik 20 September 2018, berbagai keberhasilan telah ditorehkan antara lain dengan membangun fondasi Kota Bandung empat tahun ke depan.

Sejak awal memimpin, keduanya bertekad mengabdikan diri kepada seluruh masyarakat Kota Bandung. Kemudian dijabarkan melalui visi dan misi meweujudkan Kota Bandung Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis.

Dalam siaran persnya, Oded M Danial mengatakan, selain menyelesaikan persoalan-persoalan yang belum tuntas, pihaknya juga menambahkan Bandung yang Agamis. Penambahan visi ini diharapkan dapat menjadi penyeimbang antara pembangunan fisik dan non fisik melalui konsep pembangunan berkesimbangan.

Bandung Agamis merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan merupakan manifestasi dari kesempurnaan kehidupan beragama. Masyarakat yang agamis juga dijabarkan dalam makna semua warga masyarakat mengamalkan ajaran agama masing-masing ke dalam bentuk cara berpikir, bersikap, dan berbuat.

Mang Oded mengakui, genap satu tahun duet kepemimpinannya bersama Kang Yana, tak bisa dipungkiri masih banyak pekerjaan tersisa. Namun, Mang Oded dan Kang Yana sesuai janjinya telah mampu membawa Kota Bandung terus semakin baik. Keduanya sebatas meletakan fondasi untuk dapat melangkah lebih cepat dan menatap Kota Bandung yang lebih cemerlang di empat tahun ke depan.

Sebagai catatan, dalam tahun pertama memimpin Kota Bandung, Mang Oded dan Kang Yana telah banyak melakukan perbaikan di berbagai sendi kehidupan. Misalnya melanjutkan tradisi Juara dengan meraih 134 penghargaan selama kurun waktu satu tahun.

Tak hanya itu, beberapa program kerja juga berhasil dicapai. Beberapa nya yang menonjol adalah pemberian bantuan untuk siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) tingkat SMK sebesar Rp63,2 miliar, bantuan RMP SMA/MA sebesar Rp25,3 miliar, dan bantuan Pengambilan Ijazah bagi siswa yang menunggak sebesar Rp3,5 miliar.

Terobosan lainnya adalah pembangunan flyover di Jalan Jakarta–Jalan Supratman melintasi Jalan Ahmad Yani dan Jalan Laswi–Jalan Pelajar Pejuang melintasi Jalan Gatot Subroto. Pembangunan dua flyover tersebut senilai Rp77,9 miliar yang dibiayai dengan dana hibah dari Pemprov Jawa Barat.

Untuk mengatasi banjir, Pemkot telah membangun saluran dan kolam retensi, yaitu Wetland Cisurupan seluas 10 ha, Kolam Retensi Sirnaraga seluas 1.075 m2 dengan tinggi 3-4 meter itu memiliki daya tampung 3.000 m3. Kolam Retensi Rancabolang yang sedang dirancang berjumlah 2 kolam dengan luas total 8.000 meter persegi, serta Kolam Retensi Gedebage.

Program lainnya, tahun ini Pemkot Bandung tengah merevitalisasi empat pasar tradisional yaitu Pasar Cihaurgeulis, Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, dan Pasar Astanaanyar. Dalam lima tahun ke depan, Pemkot Bandung menargetkan merevitalisasi 11 pasar tradisional.

Program Bandung Bersih melalui Kang Pisman juga terus digalakkan.Kang Pisman merupakan program penanganan sampah yang digelorakan Wali Kota Bandung Mang Oded beserta seluruh jajaran melalui kurangi, pisahkan, dan manfaatkan.

Pada program Bandung Agamis, di antaranya adanya Gerakan Ahlan Quran. Pemerintah Kota Bandung ingin mencetak 151.000 hafiz dalam 5 tahun melalui Gerakan Gerakan Tilawah dan Hafalan Alquran (Ahlan Quran).

Keberhasilan lainnya adalah Pembangunan Rumah Sakit Berstandar Internasional RSKIA Kopo yang akan mulai beroperasi tahun 2020. RSKIA seluas 47.000 m2 ini memiliki 13 lantai, 8 ruang operasi, dan 500 tempat tidur, serta dilengkapi instalasi informatika yang canggih dan modern.

Pemerintah Kota Bandung memberlakukan tarif khusus sebesar Rp1 untuk para veteran yang menggunakan bus Trans Metro Bandung (TMB). Selain itu, bagi pelajar SD dan SMP, tarif bus TMB belaku Rp1.000. Sedangkan tarif umum berlaku hanya Rp3.000.

Sebanyak 192 Pedagang Kaki Lima di Kawasan Cicadas ditertibkan dengan pemberian kios dan penataan trotoar. Penataan ini merupakan langkah awal untuk menjadikan kawasan tersebut lebih rapi. Sementara itu, Pemkot Bandung masih mencarikan lokasi tepat untuk merelokasi seluruh pedagang.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9381 seconds (0.1#10.140)