Awas, 600 Pintu Perlintasan KA di Jabar Tak Dijaga

Selasa, 17 September 2019 - 17:17 WIB
Awas, 600 Pintu Perlintasan KA di Jabar Tak Dijaga
Suasana pintu perlintasan di Kiaracondong. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Sekitar 600 pintu perlintasan di Jawa Barat tak dijaga. Tingginya pintu perlintasan ilegal itu dikhawatirkan bakal menimbulkan kasus kecelakaan.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat Achyar Pasaribu mengatakan, perlintasan kereta api ada yang resmi dijaga, resmi tak dijaga, tak resmi, dan liar. Jumlah totalnya ribuan. Tepatnya, jumlah perlintasan KA di Jawa-Sumatra ada 6.000 titik.

"Khusus di Jabar, terdapat 600 perlintasan yang tak dijaga. Ini, yang resmi dan liar," kata Achyar di sela sela sosialiasi tertib lalu lintas di perlintasan Stasiun Kiaracondong bersama PT KAI, Selasa (17/9/2019).

Sebenarnya, ujar dia, berdasarkan aturan Peraturan Menteri Nomor 94/2018, kewenangan atas perlintasan kereta api sebidang itu berada di pemerintah kabupaten/kota atau pemerintah daerah. Sementara PT KAI hanya hanya operator.

"Tapi kan pemda tidak semuanya bisa mengalokasikan pekerja atau anggaran ke perlintasan. Ya bisa jadi juga belum ada political will. Di kita (Indonesia) masih begitu. Atau mungkin peraturan menterinya belum tersosialisasikan," ujar dia.

Achyar menuturkan, untuk menekan angka kecelakaan di pintu perlintasan KA, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut menyosialisasikan tertib lalu lintas di perlintasan sebidang di Kota Bandung.

Dia mendukung sosialisasi tersebut karena digelar dalam rangka mengajak masyarakat tertib lalu lintas saat kereta api melintas.

Achyar menilai, kegiatan sosialisasi peningkatan keselamatan jalur KA sebidang ini harus rutin digelar. Karena, mengingatkan masyarakat harus terus menerus dilakukan. Semua stakeholders perkeretaapian, harus bekerja sama dalam menggelar kampanye keselamatan jalur sebidang ini.

"Minggu kemarin kami juga menggelar sosialisasi yang sama di Garut. Sebelumnya di Cianjur. Karena rawan tingkat kecelakaannya tinggi," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2136 seconds (0.1#10.140)