Pesan Damai dari Persib Bandung

Senin, 16 September 2019 - 09:59 WIB
Pesan Damai dari Persib Bandung
Dokter tim Persib Bandung dr Raffi Ghani menangani Omid Nazari yang terluka pascabus Persib dilempari batu oleh orang tak dikenal. Foto/Istimewa/www.persib.co.id
A A A
JAKARTA - Sanksi tidak selalu bisa menjadi solusi meredam aksi anarkistis suporter di sepak bola Indonesia. Saat ratusan juta sudah harus dikeluarkan klub untuk membayar denda karena ulang suporter, toh beberapa kerusuhan tetap terjadi, baik di dalam atau di luar lapangan.

Seperti insiden setelah laga antara PS Tira Kabo versus Persib Bandung. Aksi lempar batu ke bus rombongan Persib yang dilakukan pihak tak dikenal membuat beberapa pemain terluka. Salah satunya gelandang Omid Nazari. Lemparan itu membuat kepalanya berdarah sehingga harus mendapatkan perawatan tim medis. Dia bahkan sempat dibawa di rumah sakit dan mendapat jahitan di lukanya.

Setelah situasinya membaik, Nazari justru mengeluarkan pesan simpatik kepada pendukung. "Hari ini adalah sesuatu yang menyedihkan dan seharusnya tak termasuk dalam sepak bola sama sekali," tulisnya melalui Instagram Story, Minggu (15/9), dikutip situs resmi.

Pria berkebangsaan Iran itu juga mengajak seluruh suporter di Indonesia agar bisa memahami arti sesungguhnya dari sebuah pertandingan sepak bola. Hal yang tak boleh lepas dari nilai sportivitas. "Sepak bola adalah tentang mempertemukan semua orang secara bersama-sama dan membuat semuanya bisa menikmati sebuah pertandingan," katanya.

Dia berharap tindak kekerasan dalam lingkungan sepak bola bisa segera berakhir. Sepak bola, menurut dia, adalah sebuah pertandingan olahraga yang bisa menghibur dan membahagiakan siapa pun yang menyaksikannya. "Tolong hentikan kekerasan ini," tulis Nazari.

Manajer Persib Umuh Muchtar sangat menyayangkan aksi massa tidak dikenal yang melakukan pelemparan batu terhadap bus Persib. Umuh mengutuk keras insiden yang membuat kaca bus pecah dan dua pemain , yakni Nazari dan Febri Hariyadi terluka. "Saya sebetulnya tidak menduga kejadian ini. Namanya orang jahat, pasti selalu ada cara untuk membuat celaka orang," kata Umuh geram.

Manajer yang akrab disapa Pak Haji ini berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di dunia sepak bola Indonesia. Dia berharap jangan ada saling balas karena tidak akan ada ujungnya. "Jangan dibalas, biarkan saja. Biar yang jahat sama kita menjadi malu," katanya.

Dalam insiden kali ini Umuh cukup menyesalkan kinerja panitia pelaksana pertandingan tim tuan rumah. Umuh mengatakan, panpel seharusnya bisa mengantisipasi dan melakukan pencegahan agar situasi tetap aman serta terkendali. Namun, dia memberi apresiasi pada aparat kepolisian karena telah mencoba maksimal melakukan pengawalan.

Pelatih Tira Kabo Rahmad Darmawan meminta suporter lebih tertib untuk pertandingan selanjutnya. "Saya tidak bisa terlalu banyak ngomong suporter, karena itu ranah berbeda. Saya meminta kepada suporter lebih tertib," tutur RD. Ma'ruf
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2670 seconds (0.1#10.140)