Manfaatkan Hutan Lindung, Dishut Jabar Genjot Produksi Kopi Arabika

Jum'at, 13 September 2019 - 21:00 WIB
Manfaatkan Hutan Lindung, Dishut Jabar Genjot Produksi Kopi Arabika
Foto/Istimewa/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jabar akan mengoptimalkan produksi kopi arabika dengan memanfaatkan lahan di kawasan hutan lindung.

Kepala Dishut Jabar Epi Kustiawan mengatakan, kopi arabika tumbuh baik di atas lahan dengan ketinggian 1.000 dari permukaan air laut (dpl).

Lahan dengan ketinggian tersebut umumnya berada di kawasan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani. "Upaya ini kita lakukan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat," kata Epi di Bandung, Jumat (13/9/2019).

Menurut dia, Dishut Jabar sendiri kini dipercaya sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Program Perhutanan Sosial yang digagas Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pokja ini, kata Epi, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan potensi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), termasuk di dalamnya memaksimalkan produksi kopi.

"Kalau sertifikasi dan bibit itu menjadi kewenangannya Disbun (Dinas Perkebunan) Jabar. Nah, kalau kita ada di dalam kawasan hutan, bagaimana mempercepat dan mendukung LMDH, agar mendapatkan hasil yang optimal," ujar.

Dishut Jabar pun, tutur Epi, sebagai pendukung perlindungan kemitraan kehutanan dan pemanfaatan hutan Perum Perhutani tersebut telah mendapatkan izin dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut).

Oleh karenanya, Dishut Jabar juga memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada para petani yang menggarap lahan perkebunan di kawasan hutan lindung.

"Kita ada kewajiban untuk membina petani supaya apa yang direncanakan oleh mereka sesuai dengan syarat dan terarah keberhasilannya," tutur Epi.

Selain itu, pihaknya juga akan memberikan pembinaan, agar para petani juga dapat mengaplikasikan program unggulan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, salah satunya program Satu Desa Satu Perusahaan.

"Luas lahan yang dimanfaatkan untuk perkebunan sendiri sekitar 26 ribu hektare dimana saat ini 16 ribu kepala keluarga sudah memanfaatkannya. Untuk kopi sendiri, banyak ditanam di kawasan Bandung selatan dan utara," ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Disbun Jabar Dody Firman Nugraha mengatakan, pihaknya telah membagikan 6 juta bibit kopi bersertifikat kepada warga, terutama yang tergabung dalam kelompok tani.

"Terakhir, bantuan 2 juta benih kopi diberikan secara bertahap saat pelaksanaan Hari Perkebunan ke-61 pada 10 Desember 2018 lalu," kata Dody.

Menurut Dody, Disbun Jabar bertanggung jawab untuk mengawasi program pemberiaan bantuan bibit kopi bersertifikat tersebut. "Pemberian bibit kopi tahun ini juga masih ada, tapi gak banyak ya," ujar Dody.

Dody menyatakan, meskipun masih berada di urutan keenam terbesar se-Indonesia, kopi asal Jabar tetap dapat bersaing dengan kopi yang dihasilkan daei daerah lain, baik dari aspek produktivitas hingga kualitasnya.

"Kita juga dukung dengan alat yang dibutuhkan oleh kelompok tani binaan kita yang ingin maju, tapi mendapat keterbatasan untuk produksi," pungkas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2079 seconds (0.1#10.140)