Terdampak Abrasi, 2 Km Jalan Nasional di Pangandaran Nyaris Putus

Jum'at, 13 September 2019 - 19:48 WIB
Terdampak Abrasi, 2 Km Jalan Nasional di Pangandaran Nyaris Putus
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau lokasi jalan terdampak abrasi di Pangandaran. Foto/SINDOnews/Syamsul Maarif
A A A
PANGANDARAN - Sepanjang 2 kilometer jalan nasional di Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran terdampak abrasi. Jika dibiarkan, badan jalan akan terus tergerus dan mengancam keselamatan pengendara.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau lokasi jalan yang tergerus abrasi air laut tersebut pada Jumat, (13/9/2019).

Uu mengatakan, jalan yang terdampak abrasi tersebut hampir memutus akses jalan. "Jarak antara bibir pantai ke jalur jalan kurang lebih 20 meter. Kondisi tersebut sudah sangat memprihatinkan dan mengancam keselamatan pengguna jalan. Harus segera dilakukan penanganan yang profesional agar pengguna jalan merasa aman dan nyaman," kata Uu.

Wagub mengemukakan, jalan nasional yang terdampak abrasi tersebut merupakan akses utama yang dilalui warga Kabupaten Pangandaran dan Tasikmalaya. "Penanganannya harus menggunakan teknologi canggih. Kalau ditangani secara manual tidak akan kuat (tahan) lama," ujar Uu.

Uu menargetkan, penanganan jalur terdampak abrasi bisa dilakukan tahun depan. "Tahun ini kami targetkan penyelesaian detail enggineering desain (DED)," tutur Wagub.

Sementara itu, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Indra Sofyan mengatakan, penanganan mulai mulut laut sampai 100 meter ke darat merupakan kewenangan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat.

Sedangkan sempadan jalan, kata Indra, kewenangannya ada di Kementerian Pekerjaan Umum. "Kami akan cari penyebabnya abrasi itu dari apa, dalam hal ini PSDA Provinsi Jabar harus memasang dulu pemecah ombak," kata Indra.

Indra mengemukakan, beton pemecah ombak untuk mengurangi kencangnya terpaan ombak. Upaya ini sudah dilakukan di Pantai Barat Pangandaran. "Abrasi ini semakin parah dari empat tahun terakhir dan sering terjadi air laut naik ke jalan saat kondisi pasang," ujar dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2482 seconds (0.1#10.140)