Bau Belerang Tercium Warga Cimahi dan KBB, Ini Penjelasan PVMBG

Kamis, 12 September 2019 - 00:00 WIB
Bau Belerang Tercium Warga Cimahi dan KBB, Ini Penjelasan PVMBG
Visual Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Parahu pada Rabu (11/9/2019) sekitar pukul 17.18 WIB. Asap kawah putih sedang-tebal dengan tinggi 20-120 meter dari dasar kawah. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Bau belerang yang diduga berasal dari aktivitas Gunung Tangkuban Parahu tercium oleh warga Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Rabu 11 September 2019 sore.

Atas informasi itu, Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera melakukan pengecekan lapangan, yaitu dengan mengukur kadar gas di sekitar Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Parahu.

Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, hasil pengukuran menunjukkan belum ada indikasi peningkatan konsentrasi gas CO2 dan SO2 yang signifikan.

Hasil pengamatan di bibir Kawah Ratu pada Kamis 11 September 2019 pukul 21.30 WIB pun, kata Kasbani, dapat teramati asap dengan konsentrasi sedang hingga tebal setinggi sekitar 180 meter di atas permukaan kawah.

"Kolom erupsi tidak teramati namun tercium bau belerang yang cukup menyengat disertai suara blazer atau gemuruh dengan intensitas sedang," kata Kasbani dalam rilis tertulis, Rabu (11/9/2019).

Dia mengemukakan, berdasarkan hasil pengamatan gas dengan Drager terukur kobsentrasi CO2: 0,020 vol% dan SO2: 4,6 ppm. Konsentrasi gas-gas tersebut masih relatif lebih kecil dari hasi pengukuran sebelumnya pada 1 Agustus 2019.

"Pemantauan suhu kawah dengan thermacam juga belum menunjukkan adanya peningkatan suhu. Amplitudo tremor yang terekam pada saat ini dominan sekitar 25 milimeter," ujar dia.

Kasbani menuturkan, berdasarkan hasil analisis data-data pemantauan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terciumnya gas pada jarak yang relatif jauh dimungkinkan karena tiupan angin yang cukup kencang dominan ke arah Selatan-Barat Daya, yaitu lokasi di mana Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat berada. (BACA JUGA: Tangkuban Parahu Erupsi, Bau Belerang Tercium Hingga Radius 26 Km )

Sampai saat ini, tutur Kasbani, status Gunung Tangkuban Parahu masih berada di Level II atau Waspada dengan rekomendasi jarak bahaya di dalam radius 1,5 km dari kawah.

"PVMBG, Badan Geologi mengimbau agar masyarakat yang berada di luar radius 1,5 km agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, namun tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunungapi dari PVMBG dan pemerintah daerah atau BPBD setempat," tutur Kasbani.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.4390 seconds (0.1#10.140)