Tangkuban Parahu Erupsi, Bau Belerang Tercium Hingga Radius 26 Km

Rabu, 11 September 2019 - 20:37 WIB
Tangkuban Parahu Erupsi, Bau Belerang Tercium Hingga Radius 26 Km
Kondisi Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Parahu yang hingga kini masih erupsi dengan status level II (waspada). Bau belerang sampai tercium hingga radius 26 km pada Rabu (11/9/2019) petang. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Warga di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencium aroma bau belerang cukup kuat pada Rabu (11/9/2019) petang.

Diduga kuat bau belerang tersebut berasal dari dampak erupsi Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Parahu yang terbawa embusan angin.

Seperti informasi yang dihimpun bau belerang tercium warga di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, yang berjarak kurang lebih 21 kilometer (km)barat daya Gunung Tangkubanparahu.

Serta warga di wilayah Batujajar, KBB, yang juga berjarak sekitar 26 km dari pusat lokasi erupsi Kawah Ratu, Tangkubanparahu.

"Sebelumnya belum pernah tercium, meski erupsi Gunung Tangkubanparahu sudah diberitakan lama. Tapi hari ini bau belerangnya kerasa banget," kata warga Batujajar, Rahmat (45) kepada SINDOnews, Rabu (11/9/2019).

Hal yang sama diakui oleh, Rini (31) warga Citeureup, Cimahi Utara, yang mengaku was-was dengan terciumnya bau belerang yang berasal dari Gunung Tangkubanparahu.

Dia khawatir kuatnya bau belerang yang tercium hingga ke wilayahnya yang cukup jauh diakibatkan meningkatnya aktivitas erupsi di Kawah Ratu.

"Takutnya aktivitas di sana (Tangkubanparahu) naik level. Tapi semoga saja tidak dan hanya karena terbawa angin saja," kata dia.

Sementara itu Kabid Mitigasi Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan menerangkan, kondisi terakhir erupsi Tangkuban Parahu terjadi pada pukul 06.00-12.00 WIB dimana tremor terekam dengan amplitudo 15-45 mm (dominan 25 mm).

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang-tebal dan tinggi kurang lebih 20-120 meter dari dasar kawah.

"Pada jam tersebut angin bertiup sedang ke arah selatan. Suhu udara 18-21 derajat Celsius dan kelembaban udara 0-0 %, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Yakni bertiup cenderung ke arah selatan, seperti Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, dengan aktivitas vulkanik cukup tinggi," terangnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2317 seconds (0.1#10.140)