Miris, Warga Cisarua KBB Kesulitan Mandikan Jenazah Akibat Krisis Air

Selasa, 10 September 2019 - 22:17 WIB
Miris, Warga Cisarua KBB Kesulitan Mandikan Jenazah Akibat Krisis Air
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Warga Kampung Sindangsari RT 04/08, Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kesulitan mendapatkan air untuk memandikan jenazah.

Pasalnya daerah tersebut sedang mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. Sementara suplai air yang mereka andalkan sudah beberapa hari tidak mengalir.

Akibat krisis air, ketika salah seorang warga yang bernama Watini (61) meninggal dunia pada Senin (9/9/2019), warga sempat terkendala untuk memandikan jenazahnya.

Saat itu di sekitar tempat tinggal almarhumah Watini sudah tidak ada air. Sehingga, warga harus bersusah payah mencari sumber air bersih yang cukup jauh agar bisa memandikan jasad Watini.

Warga lalu berinisiatif menggunakan galon untuk membawa air bersih dari sumber air swadaya di Kampung Cipamototan yang jaraknya sekitar 500 meter dari Kampung Sindangsari.

Mereka secara bergotong-royong mengumpulkan air bersih menggunakan galon untuk kemudian ditampung menggunakan wadah. Setelah air bersih terkumpul, jenazah Watini langsung dimandikan dan dimakamkan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Duddy Prabowo mengaku prihatin dengan adanya warga di KBB yang kesulitan memandikan jenazah akibat krisis air selama musim kemarau tahun ini.

Dia mengemukakan, wilayah Kecamatan Cisarua masuk dalam kategori daerah yang sudah mengalami krisis air dan warga pun sudah mengajukan permintaan untuk dikirim air tangki.

"Daerah Cisarua memang sudah krisis air, kami pun sudah mengirikan dua tangki air ke sana. Sampai saat ini sudah 10 kecamatan yang mengalami krisis air bersih di KBB, termasuk Kecamatan Cisarua," kata Duddy, Selasa (10/9/2019).

Menurutnya, sejak 1 Agustus hingga Oktober 2019 sudah ditetapkan status siaga kekeringan, sehingga pihaknya siap memberikan bantuan air bersih untuk warga yang membutuhkan.

Pihaknya pun meminta agar warga yang terdampak kekeringan harus memberikan laporan ke BPBD agar bisa segera ditindaklanjuti. Sebab, saat ini pihaknya memprioritaskan bantuan air bersih untuk kebutuhan warga sehari-hari.

"Kalau urgen seperti untuk memandikan jenazah pasti kami bakal langsung memberikan bantuan air melalui mobil tangki," ujarnya.

Sementara itu Ketua RW 08, Kampung Sindangsari, Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Asep Suhendar mengatakan, saat mencari air untuk memandikan jenazah Watini, warga memang menggunakan galon.

Tidak adanya air bersih di kampungnya, sudah terjadi selama empat hari akibat belum adanya kiriman. Padahal selama tiga hari satu kali warga kerap mendapat kiriman air bersih dan itu sudah terjadi selama musim kemarau.

"Di sini lagi krisis air bersih, tapi biasanya suka ada kiriman dari PDAM. Namun saat ada warga yang meninggal dunia kebetulan tidak ada air sama sekali," terangnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8372 seconds (0.1#10.140)