Perkokoh Toleransi-Kondusivitas, Polsek Sukajadi Gelar Silaturahmi 3 Pilar

Senin, 09 September 2019 - 22:42 WIB
Perkokoh Toleransi-Kondusivitas, Polsek Sukajadi Gelar Silaturahmi 3 Pilar
Ketua IITB Robinson, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, dan Kapolsek Sukajadi Kompol Marsellinus Firdaus memberikan keterangan seusai acara silaturahmi. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Untuk memperkokoh toleransi dan kondusivitas Kota Bandung, Polrestabes Bandung dan Polsek Sukajadi menggelar silaturahmi dengan seluruh komponen masyarakat dan Ikatan Indonesia Timur Bersatu (IITB) di halaman Mapolsek Sukajadi, Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Senin (9/9/2019).

Acara yang dikemas sederhana namun khidmat itu diisi sambutan-sambutan dari Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, Kapolsek Sukajadi Kompol Marsellinus Firdaus, Camat Sukajadi Yudy Hermawan, dan Ketua IITB Robinson.

Acara bertema "Silaturahmi 3 Pilar Kamtibmas bersama Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan IITB Dalam Rangka Membangun Partisipasi Masyarakat Guna Mewujudukan Situasi Kamtibmas yang Kondusif: Dari Sabang Sampai Merauke Kitong Samua Basodara" itudiakhiri dengan dengan makan bersama dan hiburan.

Perkokoh Toleransi-Kondusivitas, Polsek Sukajadi Gelar Silaturahmi 3 Pilar


Ketua Ikatan Indonesia Timur Bersatu (IITB) Robinson mengatakan, kebanggaan bagi pengurus IITB diundang dalam acara ini. Lewat acara ini, IITB tahu bahwa mereka tidak sendiri. Warga dari timur Indonesia merasa memiliki saudara di Kota Bandung dan beradaptasi dengan budaya Jawa Barat, Sunda.

"Kami sangat menghargai dan apresiasi diundang langsung oleh Kapolrestabes Bandung lewat Polsek Sukajadi. Kami sangat bangga. Bukan menyangkut dari IITB saja, sebenarnya ada kebersamaan yang terbangun dari kegiatan ini," kata Ketua IITB, Robinson Remaja Lokang seusai kegiatan, Senin 9 September 2019.

Robinson mengemukakan, IITB mengusung pilar Bhineka Tunggal Ika. Sebab IITB memilki anggota dari beberapa provinsi, seperti Maluku, Papua, NTT, NTB, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

"Kita semua bersaudara. Jadikanlah tempat kita berpijak sebagai tanah kelahiran kedua. Persoalan muncul karena tidak bijak dalam menyikapi berita, terutama di media sosial sehingga terprovokasi. Dalam kesempatan ini saya mengimbau, jangan mudah terprovokasi," ujar dia.

Robinson mengatakan, Kota Bandung selama ini dalam situasi aman dan kondusif. Dia berharap kondisi tersebut tetap terjaga. "Kita bangun kebersamaan dan persaudaraan, tidak ada perbedaan. Saya sudah 12 tahun di Bandung dan sangat merasakan itu," tutur Robinso.

Sementara itu, Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, anggota IITB di Kota Bandung berjumlah sebanyak 7.000 orang. IITB selama ini telah turut serta menciptakan Kota Bandung aman dan kondusif.

"Toleransi di Bandung baik, tidak ada yang dibedakan, rukun, damai, dan sejahtera. Siapapun dan dari mana pun berasal, yang tinggal di Kota Bandung, adalah bersaudara. Pererat persaudaraan. Saya yakin di Bandung, tidak ada SARA. Semua bersaudara," kata Irman.

Selama satu tahun lebih tugas di Kota Bandung, ujar Irman, Bandung adalah kota paling toleran di Indonesia. Kota percontohan bagaimana hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Saya tidak pernah menemukan kasus diskriminasi ras, agama, dan golongan di sini. Masyarakat Bandung santun, ramah, dan menerima semua golongan. Ini harus dijaga dan dipertahankan," ujar Kapolres.

"Mari jaga persatuan dan kesatuan, jangan mudah terprovokasi. Apalagi di media sosial yang ingin menghancurkan dan memecah belah persatuan," tutur Irman.

Guna lebih mempererat jalinan silaturahmi, IITB bersama pihak Polrestabes Bandung juga akan menggelar kegiatan-kegiatan positif. Salah satunya turnamen futsal yang akan digelar dalam waktu dekat ini.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7683 seconds (0.1#10.140)