Dedi Mulyadi-Airlangga Hartarto Dituntut Meminta Maaf Secara Terbuka

Jum'at, 06 September 2019 - 10:20 WIB
Dedi Mulyadi-Airlangga Hartarto Dituntut Meminta Maaf Secara Terbuka
Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Foto/Dok SINDOnews
A A A
BANDUNG - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto dituntut menyampaikan permintaan maaf secara terbuka menyusul tersebarnya video pengambilan sumpah di bawah Alquran.

Pengambilan sumpah di bawah kitab suci tersebut menjadi wujud dukungan seluruh pengurus Partai Golkar di Jabar terhadap Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Partai Golkar periode 2019-2024.

Diketahui, video tersebut diambil saat Dedi Mulyadi menggelar kegiatan Partai Golkar di Purwakarta, Minggu 31 Agustus 2019. Dedi memimpin langsung pengambilan sumpah ketua dan pengurus DPD Partai Golkar kabupaten/kota se-Jabar di hadapan Airlangga Hartarto yang juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam video juga terungkap, selain menyatakan komitmennya mendukung Airlangga Hartarto di bawah sumpah Alquran, para ketua dan pengurus DPD Partai kabupaten/kota di Jabar itu juga menyatakan siap menerima laknat jika komitmen tersebut dilanggar.

Video tersebut akhirnya berujung pada diadukannya Dedi Mulyadi kepada Polda Jabar oleh warga bernama Luis Salman pada Selasa, 3 September 2019. Dedi dinilai menyalahgunakan Alquran karena mengambil sumpah di bawah Alquran yang dirangkaikan dengan kata-kata laknat.

"Saya menilai, apa yang dilakukan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar dalam video tidak etis. Selain itu, saya juga menilai Alquran tidak tepat digunakan untuk deklarasi politik," tegas Luis melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (5/9/2019) malam.

"Jangan sampai Alquran itu menjadi bahan untuk melaknat. Kalau mau sumpah jangan bawa laknat deh, kalau mau urusan dosa sama laknat mah itu urusan yang lain," sambungnya.

Dia berharap, pengaduan kepada pihak kepolisian ditindaklanjuti secara serius. Muara dari pengaduannya itu, yakni menuntut Dedi Mulyadi, Airlangga Hartarto, pengurus Golkar, dan tokoh agama yang ada dalam video meminta maaf secara terbuka kepada publik. "Saya minta mereka meminta maaf sekaligus menjelaskan secara terbuka alasan menyandingkan sumpah Alquran dengan kata-kata laknat," tandasnya. (Baca Juga: Beredar Video Petinggi Golkar se-Jabar Disumpah Dukung Airlangga Hartarto
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi belum bisa memberikan komentarnya terkait pengaduan tersebut. Dua nomor telepon selulernya tidak aktif. Pesan WhatsApp yang disampaikan kepadanya pun tidak terkirim (ceklis satu).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9985 seconds (0.1#10.140)