PT KAI Diminta Beri Pengaman Perlintasan KA agar Tak Makan Korban

Senin, 02 September 2019 - 22:25 WIB
PT KAI Diminta Beri Pengaman Perlintasan KA agar Tak Makan Korban
Beberapa Anggota DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi PDIP saat menyampaikan aspirasi ke Kantor Pusat PT KAI. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Abdy Yuhana meminta tak ada lagi korban jiwa akibat tertabrak kereta api di perlintasan kereta api tak berpalang.

Permintaan itu disampaikan Abdy saat berkunjung ke Kantor Pusat PT KAI di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (2/9/2019). Namun, Abdy yang datang bersama anggota fraksi dan perwakilan masyarakat gagal bertemu direksi PT KAI.

"Jadi setelah dilantik ini, kami kedatangan warga dari Subang. Mereka mengeluhkan perlintasan kereta api yang tidak ada palang pintunya. Ternyata, di Jabar jumlahnya ada ratusan dan itu telah memakan korban jiwa tidak sedikit," kata Abdy.

Abdy mengemukakan, maksud kedatangannya ke PT KAI adalah menjalin koordinasi untuk memutus kebuntuan yang selama ini terjadi. Dia berharap, persoalan perlintasan kereta api tak berpalang menjadi masalah bersama. Bila perlintasan itu tanggung jawab pemerintah, dia akan undang PT KAI dan Pemprov Jabar untuk mencari solusinya.

"Jadi maksud kedatangan kami ke KAI untuk meningkatkan koordinasi, bahwa begitu pentingnya nyawa manusia. Ini persoalan kita bersama. Kalaupun ini tanggung jawab pemerintah, berapa sih anggaran pemda untuk membuat pintu berpalang. Kita tidak nuntut tahun ini semua ditutup, tapi ada itikad baik tiap tahun dikurangi," ujar dia.

Dia berharap,.problem yang secara kasat mata ini terlihat ini, harus dihadapi dan segera selesaikan cari jalan keluarnya. Pemda dalam hal ini Pemprov, kami DPRD sebagai bagian pemerintahan juga ingin kejadian tidak terulang. Jangan sampai ini dibiarkan makan korban jiwa lagi.

"Sekarang perkembangan Jabar kan pesat sekali, banyak kendaraan dan perlintasan. Jadi kami harap kita duduk bersama, PT KAI, pemerintah dalam hal ini gubernur, dewanuntuk menyelesaikan masalah ini," tutur dia.

Salah seorang warga Oing Abdul Rohim mengaku, banyak perlintasan KA di daerah pantai utara (pantura) yang tidak berpalang pintu. Tidak sedikit korban menyebabkan korban jiwa. Dia berharap, perlintasan KA diberi palang dan dijaga, sehingga masyarakat merasa aman.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.4013 seconds (0.1#10.140)