Waka BSSN Imbau Ribuan Mahasiswa U-Tama Bermedsos Positif

Senin, 02 September 2019 - 18:53 WIB
Waka BSSN Imbau Ribuan Mahasiswa U-Tama Bermedsos Positif
Waka BSSN Komisaris Jenderal Polisi Drs Dharma Pongrekun MM MH. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komisaris Jenderal Polisi Drs Dharma Pongrekun MM MH menekankan pentingnya menggunakan media sosial secara positif, terutama di kalangan mahasiwa yang merupakan penerus bangsa.

Hal itu disampaikan Komjen Pol Drs Dharma Pongrekun MM MH saat memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa baru Universitas Widyatama (U-Tama) di Kampus U-Tama, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Senin (2/9/2019).

Pada kesempatan tersebut, Dharma menyampaikan globalisasi dunia yang saat ini terjadi. Salah satunya ditandai berkembangnya media sosial. Aplikasi teknologi yang memangkas jarak dan waktu.

Dia mengemukakan, penggunaan media sosial cukup tinggi. Misalnya login Facebook tercatat mencapai 1 juta orang dan Twitter mencapai 87.500 orang.

Namun demikian, kata dia, tingginya penetrasi media sosial, mestinya disikapi positif oleh mayarakat, termasuk generasi muda bangsa ini. Dimana, mahasiswa diminta bijak dalam menggunakan media sosial.

"Kita, kalau mau bermedsos harus hati-hati. Berhenti berpikir menggunakan medsos untuk mengupload hal aneh. Karena, ketika sudah masuk medsos dan mengupload hal yang aneh, jangan mengira tempat kita tidak diketahui, walaupun ditempat terpencil," ujar dia.

Menurut Dharma, pengguna medsos harus paham bahwa dunia medsos dan dunia nyata berbeda. Terkadang orang lebih berani di media sosial ketimbang di dunia nyata.

Karena, di dunia nyata mereka akan saling berhadapan dan mendapat respons langsung. Hal itu mestinya menjadi perhatian, bahwa dunia medsos bukanlah dunia sebenarnya.

Menurut Dharma, ada beberapa etika yang mesti dipegang masyarakat saat mengunakan medsos. Dimulai dengan mengenali aturan yang berlaku, memahami aturan batas usia, memperhatikan unggahan, dan menyaring informasi sebelum di-share ke medsos.

Etika lainnya yaitu, tutur Dharma, pengguna medsos harus menghargai hasil karya orang lain, memanfaatkan medsos dengan bijak serta dilandasi kecerdasan spiritual, dan tak lupa memahami dan menerapkan nilai Pancasila dalam konsep berpikir dan berperilaku, yang merupakan implementasi dari Nuswantara (maklhluk yang menuju fitrahnya).

Kendati begitu, Dharma pun menekankan pentingnya membatasi penggunaan gedget. “Penggunaan gadget secara berlebih akan berdampak negatif. Karena gadget mengeluarkan gelombang hipno elektromagnetik tinggi yang akan berbahaya bila digunakan terus menerus karena akan merusak struktur DNA dalam sel tubuh manusia, sel tubuh akan stres dan tubuh akan memproduksi hormon cortisol (beracun), sehingga mempengaruhi perilaku sekaligus akan mengganggu keharmonisan organ dalam tubuh,” tutur Dharma.

Pada kesempatan itu, Wakil Kepala BSSN memperagakan bagaimana efek gelombang elektromagnetik mempengaruhi organ tubuh manusia. Dia mengajak dua orang untuk menggunakan handphone dan menunjukkan reaksi tubuh yang melemah dalam hitungan detik terhadap penggunanya.

Lebih lanjut Dharma mengajak mahasiswa untuk memaksimalkan potensi positif yang ada diri sendiri. Karena setiap manusia yang terlahir ke dunia adalah bibit unggul.

Tak terkecuali mahasiwa Universitas Widyatama yang saat ini bisa melanjutkan pendidikan. Jangan adik2 kuliah hanya mengejar nilai, tetapi kuasai esensi dari tiap mata kuliah, karena kalian adalah bibit unggul sejak lahir.

"Generasi bibit unggul adalah mereka yang memiliki etika dan perilaku yang unggul. Termasuk memiliki cara berpikir unggul. Namun itu semua harus dilatih dengan berbagai kebaikan dan takut akan Tuhan," pungkas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8535 seconds (0.1#10.140)