Modal Rp 45 Juta Berwirausaha, Kini Beromzet Rp1,5 Miliar

Minggu, 01 September 2019 - 21:44 WIB
Modal Rp 45 Juta Berwirausaha, Kini Beromzet Rp1,5 Miliar
Kegigihan tiga anak muda yang inovatif asal Depok ini patut diapresiasi. Niat dan tekad Raja Prima Ganda, Ahmad Priatna dan Muhammad Akbar Alatas berbuah manis setelah jatuh bangun menjalani dunia wirausaha. Foto SINDOnews/R Ratna P
A A A
DEPOK - Kegigihan tiga anak muda yang inovatif asal Depok ini patut diapresiasi. Niat dan tekad Raja Prima Ganda, Ahmad Priatna dan Muhammad Akbar Alatas berbuah manis setelah jatuh bangun menjalani dunia wirausaha. Modal ketiga pemuda ini cukup unik yaitu mereka bermodalkan nekat. Bagaimana tidak, pasalnya mereka tidak memiliki dasar berwirausaha namun karena tekad yang bulat akhirnya mereka pun kini menjadi entrepreneur hebat.

Mulanya mereka hanya memanfaatkan sisa uang hasil usaha yang sudah berkali-kali jatuh. Modal utama adalah hasil patungan ketiganya masing-masing Rp15 juta. Kemudian mereka menjalani usaha menjual produk perawatan pria. Dengan kemajuan teknologi, akhirnya mereka kini memiliki pangsa pasar yang sudah global. Produk perawatan pria yang dijual ketiganya ini berbahan dasar arang (charcoal).

Raja mengatakan, dia dan dua temannya adalah seorang sarjana dari universitas berbeda. Namun, mereka tidak mau menggunakan ijazahnya untuk mendaftar kerja di perusahaan. Tanpa modal pengetahuan berbisnis, ketiganya nekat terjun ke dunia usaha dan merasakan pasang surutnya.

“Terakhir saya usaha suplai sayuran dari pasar induk ke supermarket. Karena harganya fluktuatif, sedangkan kita dikontrak vendor, akhirnya keuangan goyang. Sayur tadi semua diretur. Saya sampe utang Rp200 juta dan hanya punya sisa uang cuma Rp30 juta dan saya kepikiran mau bikin olahan makanan dari sayur yang diretur tadi,” kata Raja.

Mulanya, sebelum menggeluti bisnis produk perawatan pria, mereka pernah menjadi pensuplai sayuran. Namun itu tak berlangsung lama hingga akhirnya mereka bertemu dengan seorang pengelola pabrik olahan makanan. Sesampainya di sana, bukan olahan makanan yang ada, namun justru pabrik kosmetik.

Ia sempat putus asa dan menemui jalan buntu. Hingga akhirnya Raja dan Ahmad bertemu dengan Akbar yang saat itu masih berjualan berbagai macam kebutuhan secara daring. “Nanya ke Akbar, dia jualan produk perawatan untuk wanita. Nah kata dia peminatnya banyak. Pas saya lihat produknya, ternyata itu produksi dari pabrik yang sebelumnya saya datangi. Akhirnya saya kepikiran buat bikin usaha perawatan kulit, tapi untuk pria,” ceritanya.

Setelah berembuk dengan Ahmad, keduanya merelakan uang 30 juta tadi menjadi modal usaha produk perawatan kulit pria. Tak disangka, Akbar juga tertarik dan menginvestasikan uangnya sebesar Rp15 juta. Mereka langsung menghubungi pengelola pabrik kosmetik tadi untuk mengutarakan niatnya membuat sendiri produk mereka. “Tapi gak bisa langsung bikin, harus urus izin. Sampe izin keluar itu makan waktu tiga bulan. Sambil nunggu kita coba jualin produk dari pabrik kosmetik itu yang kurang laku. Soalnya kan kita butuh uang pegangan juga ya. Ternyata pas kita jual secara digital, itu peminatnya banyak banget. Dalam 15 hari saja kita dapat omzet Rp200 juta,” ucapnya.

Setelah izin keluar, dia langsung memasarkan produk bernama Clorismen dengan menawarkan perawatan kulit pria berbahan dasar arang (charcoal). Tak disangka, tahun pertama usaha tersebut menghasilkan omzet Rp500 juta hingga kini berkembang hingga Rp1,5 miliar per-bulannya. Hasil menggiurkan tersebut tidak serta merta dengan mudah didapatnya. Bersaing dengan merk – merk yang sudah terkenal dari perusahaan besar membuat tiga pemuda ini sempat kesulitan. Mereka pun akhirnya fokus memperkenalkan usahanya melalui internet.

“Kalau melalui media mainstream kan costnya gede banget, hanya perusahaan besar yang bisa promosi. Makanya bersyukur banget dengan kemajuan digital sekarang membantu sekali bagi para pengusaha yang baru merintis seperti kami,” kata Raja.

Kini, usaha tiga pemuda ini sudah tersebar ke seluruh Indonesia dengan banyak distributor. Mereka pun mengungkapkan agar para wirausaha muda tidak mudah putus asa, karena untuk mencapai titik tersebut, mereka pun sudah merasakan pasang surut.

“ Namanya dunia usaha, pasti ada jatuh bangunnya. Jadi bagi yang baru merintis usaha jangan putus asa. Cobalah berinovasi dan manfaatkan kemajuan digital karena masyarakat sekarang tidak lepas dari internet. Yang terakhir, jangan lupa minta restu orang tua dalam menjalankan usaha,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9867 seconds (0.1#10.140)